Mahasiswa UGM Ciptakan Website untuk Bantu Turunkan Stunting
Mahasiswa Akuntansi Sektor Publik Sekolah Vokasi UGM, Adhitya Latif Prahesta, menciptakan sebuah website untuk menunjang percepatan penurunan stunting bernama grebek.org.
Adhitya didalam keterangan tertulisnya mengemukakan bahwa website ini dikembangkan sehingga anak muda lebih enteng untuk mengakses problem stunting dan langkah pencegahannya. “Saya tahu bahwa anak muda lebih enteng menyerap informasi berasal dari sarana yang ia sukai, keliru satunya adalah sarana online. Harapan aku bersama dengan adanya website ini sanggup beri tambahan sedikit insight bagi anak muda perihal pencegahan stunting,” papar Duta Genre Indonesia ini, Jumat (23/6).
Website yang diciptakan oleh Adhitya ini berisikan informasi perihal stunting yang dikemas secara menarik dan enteng dipahami. Website ini berisikan informasi lazim perihal stunting, penyebab, bahaya, dan langkah pencegahannya hingga informasi perihal kesehatan reproduksi dan sebagainya.
Adhitya mengemukakan bahwa bahaya stunting amat betul-betul sehingga diperlukan sinergitas berbagai pihak didalam penangannya.
“Harapan aku bersama dengan adanya website ini sanggup menunjang pencegahan stunting di Indonesia,” tutupnya.
Universitas Washington Bantah Terlibat Pembuatan Desain Kapal Titan Milik OceanGate
Boeing dan Universitas Washington membantah klaim yang dibagikan oleh pihak OceanGate perihal konsep desain kapal selam Titan. Dalam pengakuan resminya, Boeing menyangkal klaim yang disampaikan pihak OceanGate perihal kolaborasi desain untuk kapal selam Titan yang dinyatakan hilang sejak Minggu. Boeing menegaskan mereka tidak terlibat didalam pengembangan Titan berasal dari OceanGate.
“Boeing bukan mitra di Titan dan tidak merancang atau membangunnya,” kata juru berkata Boeing didalam pengakuan email kepada Insider.
Meski membantah klaim tersebut, pihak Boeing tidak merinci lebih lanjut perihal koneksi bersama dengan OceanGate.
Senada bersama dengan Boeing, Universitas Washington terhitung membantah klaim yang disampaikan oleh pihak OceanGate. Di mana mereka dituding ikut terlibat didalam ranjangan kapal selam Titan yang menewaskan lima penumpang di dalamnya.
Juru berkata Universitas Washington, Victor Balta mengatakan, Laboratorium Fisika Terapan universitas tidak terlibat didalam hal apapun perihal Titan mulai berasal dari desain, teknik, atau pengujian kapal selam Titan.
Balta menyebutkan bahwa laboratorium universitas di awalnya udah di tandatangani perjanjian senilai 5 juta USD (Rp75 miliar) untuk berkolaborasi didalam penelitian bersama dengan OceanGate. Namun kolaborasi selanjutnya menghasilkan kapal berlambung baja, bernama Cyclops 1, bukan desain untuk kapal selam Titan.
“Untuk mengklarifikasi dan memperluas pengakuan kemarin, Laboratorium Fisika Terapan Universitas Washington pada awalnya di tandatangani perjanjian kerja sama penelitian senilai 5 juta USD bersama dengan OceanGate, namun cuma pekerjaan senilai 650.000 USD (Rp9 miliar) yang diselesaikan sebelum ke-2 organisasi berpisah,” kata Balta dilansir CNN.
Cyclops 1 adalah style kapal selam lain yang diiklankan OceanGate di website webnya. Model Cyclops sanggup melakukan perjalanan hingga 1.640 kaki, jauh lebih dangkal daripada klaim Titan yang tingginya lebih berasal dari 13.000 kaki.
Selain itu, Balta menyebutkan OceanGate melakukan uji cobalah pada kapal selam Titan di Fakultas Oseanografi Universitas Washington. Namun mereka tidak pernah beri tambahan verifikasi atau validasi apapun atas uji cobalah yang dikerjakan OceanGate.
Sementara itu, pihak NASA yang terhitung disebut terlibat didalam desain dan kolaborasi bersama dengan OceanGate membetulkan adanya perjanjian bersama dengan OceanGate. Mereka mengaku menyesal sekaligus prihatin bersama dengan yang menimpa Titan dan menewaskan lima orang penumpang di dalamnya.
“Kami menyesal mendengar kapal selam Titan hilang, dan kita tetap berharap para kru akan ditemukan tanpa cedera. Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA memiliki Perjanjian Tindakan Luar Angkasa bersama dengan OceanGate dan berkonsultasi perihal bahan dan proses pembuatan untuk kapal selam,” kata Lance D. Davis, penjabat kepala berita untuk Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA. Meski demikian, NASA membantah udah melakukan uji cobalah dan pembuatan Titan di lokasi miliknya. Menurut NASA, selama pandemi Covid-19 mereka beri tambahan konsultasi untuk bahan dan prosesnmanufaktur berdasarkan standar industri.
“Kami tidak beri tambahan persetujuan apa pun untuk proyek selanjutnya gara-gara OceanGate adalah otoritas teknisnya,” tegas Davis. Sebelumnya, OceanGate, perusahaan pembuat kapal selam Titan yang hilang sejak Minggu, menyebutkan bahwa Boeing, NASA, dan Universitas Washington berkolaborasi didalam desain kapal tersebut.
Di website website perusahaan, OceanGate menulis bahwa Titan dirancang dan direkayasa oleh OceanGate Inc. bekerja sama (dengan) para pakar berasal dari NASA, Boeing, dan Universitas Washington. Lebih lanjut, OceanGate tidak menanggapi bantahan Boeing dan Universitas Washington atas bantahan tersebut. Untuk informasi lebih lengkap silahkan Visit bppp-tegal.